Family

Family
Iskandar Family

Selasa, 17 April 2012

Mama Pasti Bisa... Be Like this.


Banyak sekali cerita mengenai perkawinan, banyak sekali tips mengarungi rumah tangga  yang dikemukakan dalam suatu web ataupun blog  , dan banyak pula yang mengungkapkan berbagai kendala yang akan dihadapi  dalam mengarungi rumah tangga yang bisa saja menjadi pemicu pertikaian ataupun yang terberat mungkin perpisahan.

Dari sekian banyak cerita dan tulisan… hal yang menjadi inti utama penyelesaian semua  adalah bagaimana menyusun suatu komunikasi yang baik antar pasangan, dan kalau saya tidak salah menganalisa… PERAN ISTRI lah yang paling besar menjaga keharmonisan keluarga terutama dari segi berkomunikasi. Hal ini sangat mudah dipahami, karena dalam rumah tangga yang menjadi seorang pemimpin dalam rumah tangga adalah sang SUAMI, dimana suami yang bertugas dan menjaga kuat  komitmennya  tidaklah semudah membalikkan telapak tangan untuk bertanggung jawab dalam membina rumah tangganya, dia memerlukan sentuhan, perhatian dan kasih sayang seorang ISTRI untuk mewujudkan keluarga yang dipimpinnya menjadi keluarga yang benar benar tangguh dan sesuai dengan syariat agama.

Terbayangkan, jika seorang ISTRI tidak bisa menjadi apa yang diharapkan suaminya, yang akan terjadi adalah kekisruhan, dan ketidaknyamanan.

Menjadi seorang isteri di zaman sekarang , akan mengalami berbagai kendala dalam rumahtangga  yang berbeda dengan masa lalu ibu dan  nenek kita dahulu. Terutama dengan kemudahan untuk mengakses informasi dengan teknologi yang serba modern,dan  begitu banyaknya jejaring sosial yang dibina oleh pasangan kita yang memudahkan akses bertemu dengan sang mantan atau seseorang yang baru, yang  memungkinkan menimbulkan  banyak godaan untuk kedua belah pihak.


Jika kita memang menjadi ISTRI yang REAKTIF, tak ayal yang akan muncul adalah sedih, kecewa, atau yang lebih serius - mungkin  murung yang berpanjangan, yang akhirnya memicu terjadinya pertengkaran kecil dan semakin membesar kalau kita tidak mampu mengkomunikasikan dan menyelesaikan permasalahan yang ada.


Saya sebagai ISTRI , pernah mengalami hal serupa, tindakan REAKTIF yang didahulukan, dimana rasa marah mudah sekali muncul jikalau mendapatkan sesuatu yang tidak  disukai hati - walaupun mungkin hanya masalah kecil, menjadi masalah yang memicu pertengkaran demi pertengkaran karena memiliki pandangan berbeda dalam menanggapi suatu masalah.
Sekali lagi, yang selalu saya ingat, tetap, ISTRI adalah pendamping suami, senantiasa menjaga adab kepada suami, patuh dan hormat kepada suami, sayang kepada anak-anak, memenuhi panggilannya, menjaga rahasia suami dengan baik, pandai memikat hati, menghindari konflik dan mendidik anak sesuai dengan kehendak suami, dan mencurahkan  segala fikiran terhadap  komitmen dan usaha untuk selalu membahagiakan suami, niscaya yang dihasilkan adalah manisnya kehidupan rumah tangga.


Ketika dalam perjalanan rumah tangga, ISTRI tidaklah baik jika hanya mengandalkan posisi yang REAKTIF, tapi harus mampu menjadi PROAKTIF dengan tujuan memenuhi tanggung jawab sebagai pendamping suaminya.


Saya bisa menjelaskan ini, karena berpuluh puluh kali terluka dengan sikap REAKTIF saya.  Ternyata semua bisa diselesaikan dengan  nyaman jika dilakukan denganPROAKTIF dengan hasil bisa menyenangkan hati suami… dimana isteri bisa memilih dan memutuskan perasaannya dengan cara yang benar dan wajar, mendidik hati dan pemikirannya untuk selalu melihat sisi positif dengan mencari berbagai alasan untuk tetapmerasa gembira dan bahagia di saat ujian besar  melanda..


“Saya bahagia memilikinya yang tidak romatis, tak mampu membuat kata- kata rayuan manis… berarti diapun tidak mudah mengatakan hal manis pada wanita lain..”
“Saya bahagia memilikinya walaupun sedikit senyum yang dia berikan kepadaku.. tapi senyumnya  yang lebar ketika melihat anak anaknya tumbuh sehat dan kuat dari tanganku”
“Saya bahagia dia memiliki hobi terhadap kepemilikan suatu benda mati… setidaknya dia terfokus pada benda mati , tidak pada benda hidup”
“Saya bahagia  memilikinya, walaupun begitu sulit mengajaknya makan di restoran, jalan ke mall… setidaknya dia selalu makan tepat waktu di rumah dan dilahapnya dengan lahap, karena dia tidak pernah makan sendirian ataupun dengan teman temannyadi luar rumah..”
“Saya bahagia memilikinya , walaupun waktunya di rumah dihabiskan di depan gadgetnya… setidaknya dia tetap berada di rumah..”
“Saya bahagia walaupun bepuluh puluh kali sms dan hanya sepersepuluhnya yang dibalas… at least dibalas kan?? …”
“Saya bahagia memilikinya, walaupun dia lebih memilih bermain bersama teman teman karibnya disaat weekend, setidaknya  dia memberitahukan kepada saya terlebih dahulu, dan mengenalkan teman temannya kepada saya..”

Ya.. itulahhhhh, beberapa sikap yang bisa seorang ISTRI ambil dari sekian banyak  yang mungkin akan dirasakan seorang ISTRI sebagai bentuk ketidakpedulian kepada dirinya…
Sesungguhnya kita memiliki keunggulan, karena kita adalah ISTRI nya, IBU dari anak anaknya, sehingga sebagai ISTRI harus mampu memanfaatkan posisi kita  untuk bisa  memahami apa yang disukainya dan berusaha mendekatkan kita dengan suami. Selalu mengusahakan membuat SUAMI  bahagia berada di tengah tengah kita, apapun itu.. yang berhak dan memang halal dilakukan hanyalah  kita sebagai ISTRInya. Jangan sampai hal ini dilakukan oleh pihak ke tiga.

Mengetahui apa yang disukainya mungkin akan sulit terungkap dari kata katanya, tapi yang bisa dilakukan adalah ikut serta dalam kegiatan yang dilakukannya, mengikuti jejaring sosial yang disukainya, juga yaaa… komunikasikan juga jangan sampai hanya menjadi ISTRI yang maunya menunggu apa diminta oleh  suaminya.

Baik dalam hal urusan makanan, cobalah memahami menu yang disukainya, dalam hal penampilan, ikuti juga apa yang disukainya, dalam hal mengatur uang, ikuti juga apa yang disukainya. Niscaya yang akan kita peroleh adalah kebahagiaan, karena saya yakin jauh di lubuk hati seroang SUAMI , mereka pun memiliki  jiwa pengasih dan romantik yang terpendam, yang perlu digali, dan janganlah menjadi istri yang hanya duduk diam dan berharap jiwa pengasih dan romantik  itu muncul terlebih dahulu dari SUAMI.


Selalu ingat, kita bisa mendapatkan hak kita kalau kita bisa menjalankan kewajiban kita, dan jikalau kita sudah mengenal seperti apa sosok SUAMI, jangan hanya diam untuk pasrah, tapi jadilah ISTRI PROAKTIF… lakukan saja semua yang disukainya  dan teruslah berikhtiar untuk selalu membahagiakannya. Saya yakin SUAMI akan merasakan apa yang sudah dilakukan oleh ISTRI nya..,dan jika memang ini adalah JODOH kita dunia akhirat, InsyaALLah, Allah akan mewujudkan doa kita sebagai istri..


Mencintainya tidak cukup hanya menjadi IBU untuk anak anaknya, tapi jadilah TEMAN, SAHABAT, dan PENDAMPING di sisinya sebagai seorang LELAKI. Dan saya percaya .. menjadi ISTRI seperti itu adalah jalan Ibadah kita untuk selalu mendapat ridho-NYA.
Jangan pernah berpikir, bahwa SAYA adalah ISTRI yang membantu meringankan beban rumah tangga dengan menjadi seorang  wanita karier, bahwa SAYA memiliki pendidikan dan harta yang lebih tinggi dari SUAMI, juga istilah EMANSIPASI WANITA, KESAMAAN HAK… semua itu tetap harus kembali kepada syariah , bahwa ISTRI, WANITA berasal dari tulang rusuk SUAMI, LAKI LAKI yang memiliki kewajiban untuk selalu berada diSAMPINGnya, bukan diatas, bukan di bawah, dan membantu SUAMI untuk bisa menjadi PEMIMPIN HANDAL di keluarganya.


Jadi… REAKTIF… NOOOOO
BE PROAKTIF WIFE… Yes, and do it NOW.

Note: Kutuliskan ini, untuk selalu menjadi pengingatku, akan tugas dan tanggung jawabku sebagai ISTRI, dan juga pesan yang ga akan terhapus oleh waktu untuk anak mama Fifi, juga Adit  dan atas dasar rasa cinta mama  yang besar untuk Papah... http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/04/18/wife-be-proaktif/.

Senin, 16 April 2012

Ujung Genteng, SUKABUMI

Pantainya putihnyaaaa bagusssss, tapi untuk dijadikan tujuan wisata ama anak anak cilik , bukan sebagai pilihan baik mengingat minimnya fasilitas wisata untuk mengajak mereka bermain.

Virginnya Sebuah pantai... Takjub

Salah satu bagian dari Hotel

Di Curug Cikaso

 


Tapi saya setuju kalau mengatakan Pantai Ujung Genteng adalah tempat baik untuk petualang para backpacker  plus para penburu foto alias fotografer. 

Suasana hening, jumlah pendudukyang sangat minim adalah salah satu kondisi yang nyaman untuk yang ingin menyepi dibubuhi  pinggiran pantai yang eksotis. Sempet menyesal, dengan perjalanan dari Bandung jam 2 pagi , dengan waktu perjalanan 6 jam (padahal dah subuh banget dechhh)  .....yang didapat tenpat sepi, ga ada keramaian dan fasilitas hunian hotel yang biasaaaa banget, juga jalan menuju pantai di sekeliling ujung genteng harus melewati jalan pasir berbatu dan semi offroad. Hikssss


Mobilku tersayang totalitas menjadi sangat kotorrrr, dan aduhhh kaki kakinya gimana yakkkkk.... hehehe


Oke gambarannya jalan menuju Ujung Genteng adalah... 
1. Bandung - Sukabumi, melewati Cianjur... jalan jalan jam 2 pagi, yaaaa enak donk, tancap gassss terus. Hanya 1 jam 30 menit booo!!! 

2. Sukabumi - Ujung genteng... Ok, melewati jalan pelabuhan 2 , dan lurus terus.. 

  • - jalan awal bagusss..
  • - Trus... ya bolong bolong
  • - Trus Bagus lagi dengan jalan yang rapih (maksudnya dicat tengah dan kanan kiri dengan aspal hotmik yang keren.. 
  • - Trus jalannya jelek lagiii..
  • - eh tambah jelek,,
  • - Trus... jelek, namun dengan pemandangan negeri diatas awan (cieee... maksudka kita bisa melihat puncak gunung yang lain yang diselimuti oleh awan), dan pemandangan kebu
  • - trus bagus... ga bolong bolong... tapiiii, tikungannya makin tajam, malah ada yang ampe 360 derajat tikungannyaaa... benerrannn dech, kalau bukan supir yang handal, lumayan bakal banyak yang muntah di dalam mobil... 
  • - trus... kokkkk kita semua di  mobil beser ya, alias sering banget minta papahnya berhenti menyetir, kebelet pipis. hehehe.... intinya sichhhh, digonjang ganjing dengan belokan dan yaaaa... udaranya yang dingin menyengat, lumayan bikin pengen bulak balik ke kamar kecil alias toilet. 
  • - trus... jalan jelek lagi... 
  • - nemu deh Jamplang Kulon.. 
  • - ketemu dech Surade... tapiiii koookkk Ujung genteng masih 27 KM ??? ahhhh yang bener... luameee banget yaaaa... 
  • - truss.... dapetlah gapura... Selamat datang ke Wisata ujung genteng... 
  • - truss... hehehe.. ketemu Pantainya ... Pantainya doankkkk, mana penginapan?? mana hotel??? mana wisata kaya Tanjung Benoa, mana tempat makan? dan satu lagiii, kemana orang orang ya??? KOKKKK SEPIIIII BANGETTTT.... huaaaaaaa, hikksssss, kemana orang orang.... masa kita doank yang berenang di Pantaiiii... ihhhh takut, ga ada COAST GUARD pula, gimana kalau ada apa2..... iiihhhh... ga ahhh, ga nyeburrr, masa di pantai segini gedenya cuman kita berlima yang berendammmm... ga ada fasilitas WC UMUM untuk bilas yang cukup memadai lagi.. (hihihi.. saya ini kan ibu- ibu yang sangat concern ama yang namanya TOILET..) 
  • - truss... MOBIL RUSHIL nyaaaa... KOTORRR banget yaaa.. hiksss .. Semi offroadnya bener bener habis. Aduuuhhh untuk yang mau kesana, jangan sampe dech naik sedan, sayanggg banget mobilnya nantii. 
  • - truss... mencari lokasi yang lain.. Pangumbahan dan Cibuaya, harus dilewati dengan jalan yang offroad juga... huffff... ga ahhhh, di tengah jalannn, kita cabutttt aja, dan langsung menuju Curug Cikaso. 
  • - Kebayang donk, berangkat dari jam 2 Pagiii dari Bandung, nyampe sini, ga istirahat dulu, tapi langsung pergi menuju sukabumi kembali, sekalian melewati Curug Cikaso... 
  • - Alhasilll, suerrrr curug CIKASO dengan 3 sumber Mata air.. dasyatttt Indahnya. tapi tetep, yang namanya ibu ibu, gaaaa ahhhh ... jalannya menyusuru sawah, dan licin, dengan sepatu agak agak tinggi plus berok (ini dia nehhh, karena dari Bandung pake daster, ya begini hasilnya.. kemana mana berdaster ria... hehehe, niatnya istirahat dulu di hotel plus mandi plus pakai baju petualang, kagak kesampean, melihat rumitnya perjalanan ini... ).... 
  • - Ada lagi yang bikin ga doyan nehh, konon cerita di curug ini, yang tengah, suka muncul makhluk Nyi roro Kidul mnyerupai gadis Cantik atau naga.. dan suerrr merinding dengernya, terbukti si Bibi pengasuh, kagak mau deket deket, soale si bibi memang punya Indera ke enam, katanyyaaaa.. ... (hehehe)
  • - Next, Go to sukabumi... perut dah keroncongan padahal dah diisi ama 1 pasang roti, nasi 2 piring, ayam, sambel, asin.. (iihhh maruk banget yaaa,,, hehehe.. biasa sedang penyembuhan dari tifus kemaren)... mencoba lirik kanan kiri... dapet dech Baso di ... ??? Mana yaaa... Kayaknya di Jampang Tengah dech. Basonya, saya kasih nilai 100... (beneran enak, sebagai indikator yang jualnya ibu ibu.. baso dari daging sapi asli lohh.. bisa bedain karena dulu pernah buat baso sendiri.. dikasih tetelan urat.. dan ga rugi dech, hanya 10 rebuuu... Kenyang, enak, dan mantepppp ...
  • - Menuju kembali ke sukabumi... perjalanan panjangggg banget, mengingat jalanan yang pernah dilalui,,, aduhhhhh, pengen hiksss... kok ga sampe sampe... (tapi Alhamdulilahhh, Anak anak tidur nyenyak)  hanya kasian melihat suami tercinta sudah lebih dari 12 jam di posisi DRIVER, ingin sekali memeluk, dan bilang.. " DUHH, Suamiku.. Ganteng ihhh kalau jadi supir... hihihihihi. 
  • - Akhirnya, demi menyenangkan anak-anak yang sudah dijanjikan untuk menginap, kami ga tanggung-tanggung menuju ke pegunungan sukabumi, tepatnya di Selabintana, Sukabumi, juga karena badan dah kayak yang habis dibanting berkali kali, kita sepakat (sedikit memaksa Papah) ,kita menuju Selabintana, dan menginap di Pondok Asri. Alhamdulilahhh, pilihan tepat, kami bisa tidur... berdekapan.. (husss... heheheh). 
  • Menginap di Pondok Asri, di samping Villa Selabintana bukanlah pilihan yang buruk untuk menginap. Tempat yang hening, dingin dannnnn yaaa... karena sampenya malemm, ga bisa dijelasin karena kita juga dah langsung teparrrr untuk  langsung tidur. Hehehe. Ya, kali ini perjalanan travel dadakan keluarga yang kalau dibilang... rada rada gagal. Hihihihih..  Kebayang donk, Pondikan yang sedikit tua (emmm... emang tua kali yaaa... ), ketika masuk... hiiiii, dingin,lembab, dannnn sedikit berasaaa, ada something.. (biasa ibu ibu penakut terbiasa dengan bahasa gaibb).. Tapi kami bisa tidur terlelap mengingat rasa cape yang wadawwww banget... yupp, langsung tidur, ga bisa ngapa ngapainnn.
Finally, apapun yang terjadi... Pantai Ujung Genteng  tetap merupakan pantai yang sangat indah. 
Mengingat kondisinya yang sangat kurang fasilitas, lebih baik untuk para keluarga kecil dengan anak anak super aktif... sebaiknya, tetap Pantai pangandaran merupakan tempat tujuan rujukan dengan unforgetable moment untuk arena berwisata khusus anak anak. 

Itu pendapat sayaaa yaaa.....saya yang seorang ibu 2 anak sehat dan super aktif, yang ga mau susah, yang hanya mau ketemu kasur empuk, dan ibu yang sukanya ngomel kalau dapet yang susah, plusss ga mau donk anaknya ga have fun saat diajak wisata, dan rela dechh keluarian uang dikit untuk dapetin kasur empuk plus TOILET bersih.... hehehe

Saya yakin, di hati suami saya, yang sang fotografer plus anak backpacker (jaman mudanya), bukanlah hal yang luar bisa mengunjungi Ujung Genteng ini, tapi menjadi cerita yang UNFORGETABLE moment, mengingat membawa istrinya yang super bawel, dan anak anak yang ribut di mobil, plus tuntutan yang banyak, dan bikin pusing kepala .. ... Kayaknya si Papah.. beneran kapok bawa kita berpetualang begini... hehehe, MAAF ya sayangggg.. Kalau Ke Karimun kemaren, tetep the best moment untuk kita berdua kokkk... semi honey moonnn. Mauu lagiii.. The Next.. Pattaya ya Pahh. 


Anyway.. Thanks Honeyy.. memberi suasana baru untuk Istrimu dan Anak Anakmu. Kita tunggu Ide Gilamu Lagi ... 











Minggu, 08 April 2012

goodbye FB

terlintas menulis cerita ini , berawal dari sebuah cerita di kompasiana, banyaknya CLBK terjadi karena jejaring sosial..... dan pada akhirnya setelah berdebat antara logika dan nalar....mama memutuskan untuk menutup account FBselamanyaaaaaa....
artinya, yaaa selamanyaaa, ga akan lagi mau membukanya, membuatnya, ataupun tergoda untuk melirik...

duuuuhhh, segitunya ya mama...
heeeeeee, ya gituh dech dengan berbagai pertimbangan, terutama sejak kejadiaan ituuuuu, (must forgetten, so ga dishare yaaa...), at least karena hal itu membuka mata mama, dan keputusan itu dibuat dengan berbagai alasan, ...., yaitu;
1. kuliah ini harus beres, jgn sampai buka laptop atau pc yang diinginkan buka FB.
2. ga ga lagi menilai orang dari sebuah pernyataan sepenggal kalimat, tanpa melihat bukti dan fakta
3.mendadak ketemu musuh di FB , ihhh amit amit yang ini mah
4. ga ga lagi lirik account si Dia, hanya ingin tau apa yang sedang dilakukan atau apa yang sedang diupload
5. ga ga lagi melihat sesuatu yang ganjil muncul di beranda dan berpikir terlalu negatif
6. ga ga lagi jadi cewe yang apapun di share di FB termasuk masalah hatee
7. ga ga lagi mau nemuin ada yang aneh antara laki dan perempuan yang bukan muhrimnya bercanda kelewat batas
8. daaaannn masih banyak hal lain yang pernah mebjadi awal mula permasalahan, baik antar suami istri, tenan, keluarga yang tersingggung dengan sebuah kalimat.

The most, mama ingin fokusssss, dan menghargai privasi seseorang yang menganggap FB adalah dunia sosial/network utamanya.

sooooo, karena mama menpunyai mimpi yang ingin mama wujudkan, juga ingin menghindari berpikir begatif, jadi mama putuskan saja Good Bye FB

Rabu, 04 April 2012

Share the happiness

Anothe our family vacation..
like the moment so much, especially the happiness from Fifi at Kuta beach, saw the traditional from bali culture, and of course this is the first time we take our parents....
Thank u so much to Air Asia for make us fly with the lowest price, for Agoda that give 50% discount fee at Wina Holiday Villa Hotel, all management Wina Hotel for the kindness, traditional culture, and the most delicious breakfast, thanks to Ms.Irma with the trust to rent A new big car, make us can travel around Bali island.

Enjoy the moment so much, I love Bali.

Intinyaa.. we have fun at Bali, and no wonder that we all family will visit Bali again... Promise mom to Fifi .. 








Fisrt Parasailing for Fifi and Papah




It’s been a long time..


It’s been a long time..

Finally, I saw again my blog.
Too much stressed too much emotion that allowed our family, my minds, his mind, kids mind.
And sometimes, all.. Just too hard...I just want to give up.
Until, I accept that letter... e mail. Just saying... we are accepted you to come to our NITR... and at the same day, another email come... from University of California... that’s me were egilible to follow them mini fellowship for maximal 1 month.
Allah Akbar...
Both the email, the email that mama’s wait for a long day. Finally come. And tears suddenly drop to my face. The both email comes when I  want to give up, the time when I have change my priority, the time that I have already  to walk out from my activity...
There is a lot of time, money, and energy... has lost by me... especially for my family. Even my body was here at home, but my mind... it was some out there.
Thanks god... Allah found me with the strong man... with his ridho... He agree that I have to finish with I have start. About 4-5 months, I will leave my family, my love, my kids.... Just the spirit from the big Man, has make me strong again... That’s why I love him so much... his spirit, his ridho, even with the hard words, its makes me more strong than before.
For his ridho, it’s time for me to make it focus, to make it more strength.... suddenly; I choose to leave the entire social network. First FB, Google+, BBM Group, and some other. I have to focus, that what’s my purpose, after I look all friends, all best friends who got their doctoral course, how they were focus to study.
Bismilahirahmannirahim Ya Allah.
Thanks to All family especially my parents that always support me from all aspects, my lovely husband for all love and the spirit, for my brother, sisters, for all trust and carrying my kids a lot, for  all the  best friend for all spirit, trust and the believes  that I can through all of this.
The first... See Kasbah is the best give from Allah, from all the worlds’ awards... Umroh with all the part of family... subhanallah ya Allah, Alhamdulilah.
Then next... I will achieve what their trust to me.. I will give the best...
Even that I have to around the world... I have to finish it, not only just degree but I will gain my knowledge, my ability, so I can give back to my country and religion.