Family

Family
Iskandar Family

Sabtu, 09 Agustus 2014

Proses pernikahan ke 2 Bapak

Hari ini tepat, 10 agustus 2014, akhirnya bapak menikah kembali. Memberikan kami ibu sambung.

Bukanlah pengganti ibu untuk kami, hanya sebagai pengganti istri bapak..
Harapan kami, apa yang diharapkan bapak kepada istrinya bisa tercapai.

Mendapatkan istri yg bisa merawatnya, menjaganya, dan sebagai salah satu cara untuk bapak mencapai syurgaNya.
Aminnn....

Jalan jalan di Jabodetabek 1

Stelah lebaran, kita pergi jalan jalan mengitari jabodetabek dgn kereta.
Kota pertama yg dikunjungi dengan KRL ini adalah bogor menuju Kebun Raya Bogor..

Taman yg luas, dan mengelilingi tamannya sangat lelah tanpa ada arena bermain anak anak..

Setidaknya ini travel pertama kita selain Mall di kota ini.

Rabu, 16 Juli 2014

Minggu pertama di Kota depok

Akhirnya hari yang ditunggu datang juga yaaa...
Semua persiapan sudah dilakukan, perlahan hati ini harus bertambah kuat, pindah ke kota baru dengan aktivitas baru, walau sulit, tapi wajib dijalankan.

Dimulai dari memindahkan barang barang....
Kemudian menata rumah one by one....
Mengantar anak anak sekolah dan berusaha membuat mereka betah dengan segala baru di kota ini....

Hati ini masih belum 100%, secara masa ujian sidang tertutup doktor ada di depan mata dengan segala kesulitannya, pulang pergi bandung depok dalam sehari  by bus menjadi rutinitas tambahan buat mama, happy, lelah, dan galau.. mengingat sidang doktor ini. 

Di hari pertama Adit sekolah, mama tak bisa mengantarkan... Sedih pasti, karena terburu buru  untuk segera menyelesaikan draft ini...
Draf untuk buku desertasi..jadi mau tak mau mama pergi ke bandung. 

Draft selesai,sudah dikumpulkan,  tinggal menunggu jadwal dan belajar lebih banyak lagi isi dari buku desertasi ini. Semoga segala sesuatunya dimudahkan.

Ada sesuatu yang sangat saya tunggu dari kepindahan ini, bertemu papah tiap hari adalah hal yg sangat membahagiakan. Berkumpul kembali dalam satu rumah, alhamdulilah tercapai. Dan niat untuk selalu bersama adalah yg utama, membangun kebahagian buat anak anak sukses kedepan.

Namun, satu sisi kerinduan itu muncul, peran saya sebagai seorang dosen, ga semudah membalikkan telapak tangan. Plus masih banyak tugas dan tanggung jawab yg harus saya selesaikan terutama membimbing mahasiswa di tugas akhir..

Segala sesuatu yg kita pilih ada  konsekuensi yg harus di terima.... tapi setidaknya, mama berharap, kita bisa selalu bersama. Itu yg utama....

Betah..betah..betah.... pasti itu.

Kamis, 03 Juli 2014

Graduation Mas adit@kindergarden

Alhamdulilah, satu tahap pendidikan sekolah mas Adit selesai.
Memulai babak baru tahap sd di kota Lain untuk  Mas Adit, tepatnya Kota depok.

Alhamdulilah, kontrakan sudah dibayar, sejumlah dana dikeluarkan untuk memulai something new...all new di kota lain. Tepatnya di depok...

Dan rumahnya , disenangi anak anak, super minimalis, tapi kokoh, baru. Semoga Allah memberikan kami rejeki yang berlimpah, jadi bisa beli lagi rumah ke tiga..aminnnn...

INDAHNYA menjadi the real woman...real moms, real wife....thats i`ve been wait for a long time.

Dan mas adit..selamat atas kelulusannya di TK.
Maafkan mama yang belum menjadi ibu yang baik selama masa sekolahmu di TK. MAMA menyayangi Adit, dan maree kita menjadi warga depok untuk 2 atau 6 tahun ke depan!!!...

Bismillahh..

Ketika Bapak meminta menikah lagi...

Dikasih judul  "Ketika Bapak meminta menikah Lagi"...
Artinya Bapak... adalah bapak kandung saya
Artinya, ini masih tahap meminta
Artinya lagi.. dituliskan demikian, karena proses terus bergulir/berlangsung.

Jadi pada intinya saya ingin mengungkapkan kegalauan isi hati ini, menjadi "catatan hati seorang anak"

Bapak... WHY???
Belum genap 40 hari ibu meninggal, bapak sudah meminta kami anak anaknya menyetujui keinginan bapak untuk menikah kembali. Saya, sebagai seorang wanita terusik dengan permintaan ini. Yang muncul adalah rasa amarah dan sedih yang luar biasa, sedihnya sepertinya" kasian ibu dan apakah ini akan terjadi pula pada diriku" ..
Oke Kita hapus  kalimat "apakah ini akan terjadi pula pada diriku"... saya fokuskan saja pada kalimat "KASIAN IBU" .
Amarah itu muncul , karena rasa sayang sama ibu, dan pertanyaan yang tak mampu saya jawab dengan logika mengapa cinta yang dijalin lebih dari 35 tahun bisa pupus dengan kematian.
Cinta itu hadir hanya ketika tubuh itu ada, dan saya masih belum bisa menerimanya... SAAT ITU!!!....

Berbagai cara Bapak meyakinkan saya bahwa beliau ingin bahagia, beliau ingin menikmati sisa hidupnya.
"SISA HIDUPNYA??? ".

Jika secara naluri keinginan saya sebagai anaknya , bapak menikmati sisa hidupnya dengan cara berserah diri dan mendekatkan dirinya pada sang pencipta secara usianya sudah memasuki 69 tahun.
Tapi, arti dari "MENIKMATI SISA HIDUPNYA" versi bapak adalah memiliki teman yang bisa diajak bicara, yang merawatnya, yang bisa diajak bermain bersama dan mungkin plusnya memenuhi kebutuhan biologisnya.

Mendengar makna MENIKMATI SISA HIDUPNYA versi bapak, masih terasa sakit hati ini membayangkannya, dan membuat saya berpikir panjangggggggg.. " APAKAH SEMUA LELAKI SAMA???"

OKE, itulah yang saya tangkap ketika permintaan itu keluar dari mulut Bapak.
Kemudian hari berlanjut... munculah masalah siapa yang akan selalu menemani bapak setiap hari di rumah, ternyata anak anaknya pusing mengatur giliran jadwal menemani bapak. dan muncul juga masalah masalah seperti ini:
1. Pola makan bapak tidak terkendali, semua serba dimakan yang akhirnya membuat tensinya naik... ini terjadi karena kami tidak bisa merawat bapak setiap hari ...#alasan kesibukan kami sebagai anak anaknya yang selalu menjadi keengganan kami mengurusnya.
2. Bapak jarang ada di rumah, karena mencari teman untuk berbicara, bercerita... dan beliau melakukannya dengan orang orang yang memiliki ikatan pekerjaan dengan bapak seperti penjaga rumah di vila ciwidey, atau pegawai bank yang menjaga hormat kepada bapak sebagai prioritas.
3. Bapak sering termenung ketika di rumah dengan memunculkan wajahnya yang sedih, dan tak sekali kami melihat bapak menangis teringat akan istrinya yang telah tiada dan kesepiannya.
4. Bapak menjadi lebih sensitif dibanding biasanya.
dan masih banyak peristiwa lain, yang akhirnya bisa saya simpulkan bapak merasakah "KESEPIAN"

Melihat itu, terenyuh lah hati ini. Apalagi sejak saya memahami perasaan Papah yang merasa kesepian berada di kota lain dan terpisah dengan keluarganya. Dari sejak 2 bulan ibu meninggal, mulailah saya membuka hati saya, mengurangi prasangka negatif terhadap keinginan bapak dan lain lain. Saya mulai mendengarkan keinginan bapak, mulai memahami rasanya, dan pada akhirnya saya menyatakan " IYA PAK, saya setuju jika Bapak ingin menikah kembali"

Tak lama, dan dengan bantuan Allah, bapak begitu dimudahkan ditemukan dengan berbagai pilihan wanita. Dari yang berusia 22 tahun, hingga yang 55 Tahun. Dan akhirnya bapak memutuskan sendiri pilihannya.. (artinya bapak sudah jatuh cinta lagi pada wanita ini tanpa meminta persetujuan anak anaknya).
Bapak merasa pilihannya pada wanita ini sudah dirasa tepat, karena memenuhi semua kriteria seperti pandai berbicara, pengetahuan yang luas, lahir dari keluarga terpandang, dan seorang janda yang tidak memiliki harta .
Berbagai cerita baik bapak ceritakan kepada kami anak anaknya. Dan kami sebagai anaknya sebagai pendengar walaupun masih kaget, mau tidak mau harus mendukung apapun yang akan dilakukan oleh bapak. Mendukung dan Mendoakan ... yang terbaik untuk bapak kami.

di akhir cerita... wanita ini menjadi ibu sambung kami , dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dilihat bapak, semoga menjadi keluarga baru yang sakinah mawadaah warahmah. Pernikahan akan terjadi setelah lebaran ini.... saat itu akan Tiba.

Bapak... selamat berbahagia, semoga yang bapak pilih adalah benar benar mampu memenuhi semua keinginan dan harapan bapak, dan pesan kami "jangan lupakan ibu kami tercinta, jangan hapus semua kenangan menjalani pernikahan selama 39 tahun bersama ibu kami, saya akan selalu  mendoakan bapak"


Minggu, 01 Juni 2014

My story about the Nanny

The Nanny...

Pembantu rumah tangga... pengasuh anak anak..

Sepertinya kebutuhan memiliki pengasuh itu wajib ada buat seorang ibu yg memiliki dua peran utama yaitu sebagai wanita pekerja dan ibu pastinya. Kebutuhan akan tenaga mereka sangat dirasakan penting. Sangat penting... Malah bisa membuat para ibu ini gundah gulana jikalau the nanny ini minta pulang atau nikah, atau apapun tindakannya, tetep bikin kita bingung..

Saya merasakan hal itu pula...ketika saya menjadi seorang working woman. Kenyamanan dengan adanya seorang pembantu itu luar biasaaa sekali. Makan tinggal makan, dan semua pekerjaan rumah tangga praktis sudah diselesaikan oleh pembantu rumah tangga  .... #asal bisa bikin puas aja si pembantu, dijamin betah.

Kehadiran si bibi....begitu memberi warna dalam kehidupan rumah tangga kami. Mengasuh anak anak kami dari usia kecil hingga sekarang selama 9 tahun, pastinya begitu banyak peristiwa suka dan duka yang kami alami. 

Kalau dirinci sukanya hanyalah adanya kepastian bahwa anak anak ada yg mengasuh selama sang ibu bekerja, secara garis besar pengasuhan hanyalah memastikan anak anak terpenuhi kebutuhan fisiknya saja... camkan ya!!!... Other thing ..NO!!!! 

Suka bagian kedua ... kami ayah ibunya sepulang bekerja  bisa langsung beristirahat kalau kami pulang kerja ..."atau intinya peran upik abu itu ga dilakukan oleh saya.Padahal setidaknya sayapun memiliki peran untuk memastikan rumah dalam keadaan nyaman ditempati oleh anak anak dan suami.


Saya...dulu ...
Sangat menikmati kebebasan saya terbebas dari kegiatan upik abu itu, yang sometimes membuat kita kumel, buat kita cape ga jelas, dan yaa, mana mungkin bisa ke salon, alone, atau maen sana sini, belanja sana sini.. ... ... hehehe....#terkesan ga niat yaa jadi ibu...but truly, saya bisa free like a bird, mengaktuliasasikan diri saya, menggali potensi saya sebagai wanita pekerja, dan yaaa... menambah penghasilan pastinya. 

Kemudian, seiring waktu the nanny bekerja di rumah kami... makin lama , sang pengasuh itu makin merasa dirinya memiliki jasa luar biasa di rumah kami. Mulailah dia menuntut banyak hal, mengatur hidup anak anak kami, meminta perhatian lebih dari kita...dan terburuk selalu memberikan ancaman ancaman akan keluar dari rumah kita sambil mengucapkan.."ga ada saya , syukurin..susahhh..".....

Ehmmmmm... itu tuhhh dampak ketergantungan saya pada SOMEONE ELSE... and terlalu menikmati peran as a working woman, jadi sometime kita memberikan lebih pada si The Nanny.. (But, mungkin only happen at my home... ) 

Hal itu diungkapkan berkali kali...sejak the nanny bekerja di rumah di tahun ke 6....
Tau ga apa tindakan kami....
Kami hanya diam... 
karena jujur bantuan tenaga the nanny itu dibutuhkan sangat, supaya sustainbilitas rumah kami terkait kemudahan kami mencari nafkah penghasilan menjadi lebih aman..... kebutuhan akan harta merubah kami .. 

Berkali kali dikomentarin keluarga, bahwa kami..#suamiistri... terlalu memanjakan the nanny, kami hanya tersenyum dan berpikir..."ini hal wajar kok, kan ini bentuk kerjasama mutualisme..saling menguntungkan kan...saya bisa mencari nafkah, beliau pun mendapatkan nafkah, dan akhirnya kami mendapatkan keuntungan di masing masing pihak"...

Kasus bertambah...
Hampir semua the nanny memiliki latar belakang pendidikan yg jauh dikatakan standar, tau donk...bahasanya ajib luar biasa. Sometimes diungkapkan secara vulgar, sehingga mau ga amau anak anak mendengar bahasa itu dan mempraktekannya...
And then...
Ikut campur dalam urusan pengasuhan anak anak..alias ikut nimbrung pola asuhan anak, menjadikan the nanny itu lebih memiliki power, sok mengaturrr gituhhhh, tanpa ada standar ..

Kemudian...
Ternyata berita apapun yg terjadi di rumah kami...juga dijadikan gunjingan para pembantu di komplek..wawwwww.. !!! Wajib dicatat, pertemua para The nanny itu dilakukan hampir tiap hari, dan yang menjadi topik pembicaraan adalah yang terjadi di rumah kita.. di rumah tangga kita.. 

Hati hati lhoooo, rahasia rumah tangga kita bisa dibocorkan dengan mudah oleh banyolan singkat, dimana para pembantu itu akan saling membandingkan satu majikan dengan majikan lain...
Hal sepele lhooo...seperti menu makanan, barang baru di rumah, jam berapa  kita bangun..dan bla bla bla dech... 

So, Puncaknya... After 9 years.. 
1. Anak anak kenapa suka memarahi The Nanny... padahal jelas, kami selaku majikannya, tidak pernah sekalipun memarahi pembantu. Ternyata.. INI Versi putriku.. "The nanny memiliki kebiasaan berbohong, mengancam akan pulang, dll... sehingga anak anak menemukan ketidakjujuran di rumah kami lewat the Nanny"

2. Anak anak susah sekali diajak disiplin hal sepele.. seperti menyimpan baju cuci ke tempat pencucian, sulit sekali. .. £efek terbiasa dimanjakan oleh the nanny

3. Anak anak susah sekali diajak taat aturan... karena mereka memiliki pembela.. The nanny itu.. 

4. Pulsa telpon rumah jebol donk yaaa.. dan tidak mengaku menggunakannya.. heheh

5. dan yaaa... banyak hal lain yang membuat saya merasa gagal as a moms, sejak melihat anak anak sangat sulit dikontrol oleh saya. 

JUJUR Nihhh..
Kehadirannya selama 9 tahun ini membuat kami bahagia, jelas bahagia.. 
1. Masakannya Luar Biasa.. enak sekali, terbukti anak anak saya sehat dan cukup "ndut".. terjamin akan keberadaan makanan 
2. Kemampuan membersihkan rumah... jempolnya 4 dechhh.. No dust in our home, clean and.RAPI!!!
3. Rela untuk begadang saat malam hari terutama saat anak masih kecil dan sakit 
4. Siap berkorban buat kita... contohnya ketika ada seorang pencuri mau masuk rumah, our Nanny kita siap beradu dengan goloknya... mantap kan 
5. Membela anak anak kami disaat mereka bermasalah dengan teman teman di komplek rumah 
6. Semua barang hingga mobil, pasti kinclong 
7. dll... Kemampuan sebagai THE nanny sangat luar biasa. 

But..
Dari sekian banyak hal positif, saya harus memastikan bahwa prioritas utama di rumah adalah anak anak terpenuhi BATHINNYA!!!... bahwa mereka harus dibesarkan dengan sentuhan ibu bapaknya... Bukan hanya fisik , namun Bathinnya.
And, kami harus mengajarkan nilai Kejujuran yang menjadi pangkal utama dalam menempuh hidup ini, yang saya yakin , hanya kami orang tuanya yang mampu mengajarkannya. 

So.. 
Its time for me.. to say goodbye to The nanny... 
Saatnya saya kembali kepada fitrah as a moms and wife.. 

dan Jasanya Beliau ga akan pernah kami lupakan. 
Ini akan jadi titik balik kami dalam mengasuh anak anak hingga mereka mencapai gerbang sukses.
Dan titik balik buat saya belajar lebih baik sebagai ibu yang akan mendampingi mereka, dan pahala yang besar buat saya , karena full melayani seluruh keluarga dari tangan saya.. 


Bismillah... 
Pilihan sudah ditetapkan, dan menjalaninya harus lebih kuat. 
dan saya salut dengan Mbak yang satu ini "Baginda ratu" yang setia tanpa the nanny walaupun dia working woman, dan kebutuhan anak anak dan suami bisa dia penuhi... salutttt!!! Plusnya lagi, mengerjakan semua sendiri, ternyata bisa menjaga berat badan tetap ideal .. hehhe, ini nih yang jadi penyemangat, pahala, disayang anak anak, setia mendampingi suami, dicintai suami..NIKMAT apalagi yang lebih dari ini??? ...


Ga ada tuh... 

Kamis, 22 Mei 2014

Being Working woman or Just Woman ...

Alhamdulilahhh..
Keputusan sudah dibuat.
Being woman... as moms and wife.

So, untuk tetap setia pada passion saya sebagai pendidik, ini sih other dreamnya..
1. Mensukseskan Anak anak ... Hingga ga ada lagi kalimat ini keluar dari mulut mereka.. "aku serasa ga punya Mama"... or "Mama menelantarkan aku"...
2. Menjadi Istri yang sesungguhnya, di samping suaminya ... that the most powerfull moment, Surgaku ada di Ridho Suamiku.
3. Keep Learning about Pharmacy... melalui rajin menulis, mulai membuat buku, dan banyak banyak sharing yang lain..
4. Keep eksis di dunia Pendidikan.. dengan cara... Mulai memahami pola pendidikan dari dasar, ... Bolehlah jadi Guru SD .. free.. and then, nulis BUKU yaaa...
5. Tetap mengajar dengan jumlah waktu minimum selama memenuhi beban SKS dari DIKTI.. dimanapunn yaa.. In Sha Allah.

Saya Sangat Yakin .. Pilihan ini  adalah yang paling tepat... Only as Woman.

To All my friends...
Dont ask me why, about the reason ... why I have to choose as a woman.

Karena saya sangat yakin di semua lubuk hati sahabat sahabatku, kalian  memahaminya dan sangat yakin kalian menyetujui pilihan saya. Ada prioritas lain yang lebih utama daripada sebuah kepuasan dalam dunia kerja.
Sebaik baiknya orang, dia bisa bermanfaat untuk orang banyak. Dan saya akan penuhi hal itu dengan jalan yang lain tanpa harus meninggalkan tugas dan tanggung jawab utama saya as a womans.

Support each other, and I"ll pray for you all.. sukses semua.

Bismillah... memulai hidup baru itu bukanlah sesuatu yang mudah seperti membalikkan telapak tangan.
So  Yan...
JUST KEEP SMILE... now you will be happy forever.

Aminnnnn...


Senin, 21 April 2014

I hope its forever

Kebahagiaan...
After kesedihan...

Adalah awal dari menilai kehilafan masa lalu, menilai kesalahan masa lalu , dan kekurangan kami dalam bersyukur atas semua nikmatnya.

Maaf kan kami Ya Allah, selama 10 tahun melupakan sebagian nikmat itu, berkurang rasa syukur kami.

Semoga ini awal kami menuju kematian yg khusnul khotimah. Jadikanlah kami semua penghuni surga ya Allah..

Jadikanlah ini penegur kami khususnya kami sebagai orang tua.
Mimpi kami hanya untuk kebahagiaan anak anak.

Bismillah Ya Allah...

I hope this happines , not only the mask but reality..

I realy love my family.
Ridhoku ada di suamiku, surgaku ada di suamiku dan tujuan akhirku adalah mati dalam keadaan khusnul khotimah menuju surgaku.

Ya Allah...ridhoilah kami menjadi keluarga bahagia..keluarga utuh menuju surgamu..
Ingatkan kami selalu akan akhiratmu..

Allahu Akbar.

Sabtu, 19 April 2014

Jumat, 28 Maret 2014

Maut datang memisahkan kehidupan dan kematian..sangat terasa, bisa sampai menghilangkan kebahagiaan itu sendiri. 

Nenek, ibunya mama... dipanggil oleh sang pencipta, yg menciptakanNya Allah SWT.
Tepat jam 19.15 , jumat 28 maret 2014, akhirnya kami harus merelakan kepergiannya di usia beliau ke 62 tahun.
Subhanallah...
Melihat badannya terkujur kaku, tertidur sangat lelap...tanpa helaan nafas, tanpa denyutan jantung, langsung saja terucap.."ibuuuuuu, bangun buuu"...
Deg... Ya Allah, apa yang sudah aku berikan pada ibunda, apa yang sudah kulakukan untuk kebahagiannya, mengapa harus ditinggal dengan cara ini, mengapa tidak ada sebersit pun keinginan untuk melihat ibu di detik detik terakhir kematiannya, dan mengapa..mengapa... sampai beliau harus sakit..
Begitu banyak kalimat yang diungkapkan di hati ini..."apakah aku anak shaeh sehingga aku bisa mendoakan ibu dengan baik".....
Ketika tangisan itu bercucuran, seketika.. 

"Sudah, hentikan tangisannya, jangan membuat ibu lebih berat lagi menghadap penciptanya, ridhokan!!!... sekarang tugas kita mendoakan saja ibu disana, ibu sudah bahagia bersama dengan penciptanya"...
Suara itu suara kakak ipar, yang berusaha menyadarkan kami semua, bahwa memang ibu sudah meninggal, meninggal lahiriah, namun ruhnya sudah kembali ke tempatNya..ke sang khalik, sang pencipta. Dan memang, ibu sudah sangat bahagiaa bersamaNya, yang sangat saya yakini bahwa ibu meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, dengan ridho suaminya, ridho anak anaknya, ridho cucunya juga ridho dari kakaknya.
Seketika hati ini begitu tenang, karena keyakinan yg sangat kepada kuasa Allah, Allah mencintai ibunda lebih dari kami mencintainya.
Kami semua mulai bergerak, karena kami harus menyegerakan memulai semua proses yaitu memandikannya, menyolatinya dan segala hal yang diperlukan.
Semua proses dijalani....
Ketika dimandikan.... ibu begitu halus, begitu putih, bersih, dan sangat bercahaya. Badannya hangat, tangannya begitu lemah tidak kaku, persis seperti ibu dalam keadaan tidur. Tidak ada kekakuan dalam tangan dan kakinya, begitu pula dengan kaki yang bengkaknya sudah tidak ada, memandikannya yang terakhir kali.
Dari ujung kepala hingga kaki.. berulang ulang kami membasuhnya.
Alhamdulilahhh, semua berjalan lancar.
Hingga memberikan kain kafan kepada ibu....tahap demi tahap.....
Tangisan itu muncul kembali ketika semua teman dan sahabat berdatangan, rasanya lega mendapatkan pundak mereka untuk sesaat menangis, memegang tangan mereka untuk mendapatkan sedikit kekuatan di malam itu..terima kasih friends...kehadiran itu adalah support dan perhatian yg memberikan energi kuat agar saya bisa menjalani semua proses ini. 

Berat sekali menceritakan semua proses yang diterima Ibu saat pemakama hingga detik ini.. aplagi jika harus merunut semua peristiwa bermula dari ibu sakit hingga akhirnya ibu meninggal.. 

Hanya ini tulisan yang saya buat buat ibu.. dari kami  sebagai Istri, Ibu, Mertua, Nenek dari Kami Yang Berduka…

Istri, Ibu, Mertua, Nenek
Hari demi hari berlalu
ketika untuk yang terakhir kalinya
kami memandang wajahmu, yang tenang dan damai
Menghadap kembali kehadirat Ilahi Rabbi
Terimakasih untuk semua bimbinganmu , kesabaranmu
dan bekal yang kautanamkan dalam hidup kami


Istriku
Suamimu ini telah memiliki pasanganluarbiasa
Kita telah mengarungi bahtera rumah tangga selama 39 Tahun.
Engkau adalah tubuhku
Engkau adalah Belahan Hatiku
Engkau adalah Belahan Jiwaku
Aku mencintaimu ..
Namun Allah lebih Mencintaimu
Saya ridho, saya ikhlas
Berbahagialah disana istriku..
Dan kita akan berkumpul kembali
Didalam kerajaan ALLAH Rabbul JALAL


Ibu
Teteh, Ato, Neng dan Ade…mencintaimu dengan sepenuh hati
Kesederhanaanmu memberikan begitu banyak pelajaran untuk kami agar kami menjadi anak anak yang bisa menghargai umatNya
Senyumanmu bisa membuat begitu banyak teman, suami, dan anak anakmu ikut bahagia
Nasehatmu dalam mengarungi kehidupan adalah kekuatan untuk kami
Kecerianmu mengundang tawa dan keceriaan di dalam lubuk hati kami
Kasih sayangmu dengan untaian doa untuk kami adalah pengingat setiap langkah kami
Kami ridho engkau dipanggil oleh sang pencipta karena Allah lebih mencintaimu
Kami sungguh bangga punya Ibu seperti dirimu
Kami bersyukur menjadi anak-anakmu
dan kami akan selalu mengenangmud an
mendoakanmu sepanjang hidup kami
Sampai suatu saat kita akan berkumpul kembali
Didalam kerajaan ALLAH Rabbul JALAL


Ibu Mertua ....
Dikdik, Yusi, Dedi dan Evi…
Sangat bersyukur memiliki mertua sebaik dirimu
Yang selalu percaya kepada kami, bahwa kami adalah pasangan dunia akhirat anak anakmu
Kami akan akan selalu mendoakan ibu dalam sujud kami
Terima Kasih Ibu ..


Nenek
Syifa, Reva, Fifi, Icha, Adit, Keysha dan Reza..
Mencintaimu sangat
Selalu bahagia melihat nenek tersenyum..
Menyiapkan kami masakan yang enak
Memenuhi senyum kami 
Mengasuh kami 
Bermain bersama kami
Engkau telah menjadi nenek terbaik untuk Kami
Terima Kasih Nek…

Ya Allah, ya Rabbi,
Bila Ibu Kami kembali menghadap engkau 

dengan semua kebaikan dan ibadahnya di dunia 
mohon kiranya Engkau terima sebagai amalannya
dan Bila Ibu kami kembali menghadap Engkau
dengan membawa kekurangannya,
mohon kiranya Engkau anugerahi ampunan.
Amien Yarobbalalamin.


Kami yang mencintaimu
dan Kami percaya Allah lebih mencintaimu . 





Rabu, 26 Maret 2014

ON March....

Kadang suka kagum sama orang yang pandai buat status di profil bbm atau fb, atau media sosial lainnya..

Kok bisa yaaa...ga kehabisan kata kata atau peristiwa yang mau dibagi.
Nah saya itu, senengnya ngomong, nulis panjang lebar dari hulu ke hilir. Ga akan cukup kalau hanya 5 sampai 10 kata menceritakan isi hati...

Seperti sekarang nih...sedang dalam keadaan galau berat, berada dia antara begitu banyak peristiwa yang membutuhkan tenaga , konsentrasi dan lain lain untum membantu atau menyelesaikannya. InsyaAllah kegalauan ini ga sampai bikin badan kurus.. # padahal kalau sampai bikin kurus asyik banget tuh.. hehehe.

Berawal dari date line masa studi s3... oke..harapan terindah, april ini selesai penulisan dan pekerjaan, kemudian mei ini bisa daftar sidang tertutup menuju promosi doktor....
(Duhhh indahnya mimpi ini)...

Satu sisi.. deg deg an menunggu dateline ini... tapi ada sisi lain yang makin membuat saya kembang kempis ni hati..

After, ibu masuk rs ke 6 kali..sejak itu kondisi ibu tidak segera membaik. Masih edema hampir di semua titik badan. Dan nafasnya mulai terengah engah... ga tega, but surely, i did`nt know what should  i do... bagaimana membuat ibu itu kempes, dengan kondisi penurunan fungsi ginjal dan jantungnya..seakan sulit sekali, kecuali ..(mungkin kah harus hemodialisa).... #amit amit dechhh jangan sampai. Desakan dari kakak yang berharap ilmu saya bisa membantu penyembuhan ibu.... duhhhhh, saya hanya tau obat dan how to use it, bukannya mendiagnosis dan mendesain terapi obat, karena pada dasarnya semua pharmasis itu akan bilang..."obat itu racun".... jadi jgn sampaiiii tergantung ama obat... desakan pindah herbal atau ganti dokter atau alternatif lain sangattttt sulittt menyatakan iyaaa, saking taunya kondisi ibu yang berat jikalau harus menerima berbagai obat.

Kemudian kondisi bapak mertua yang sangat mengkhawatirkan, di usianya yg 72 .. harus menjalani operasi besar akibat dugaan cancer di rektumnya. Bikin deg degan dan kembang kempis nihhhh hati. Apalagiii, penunggu bapak di rs hanya mama dan tante ine, ga ada gantian...hati ini kokkk ga tega yaa, masa dah sepuh harus bertahan di rs menunggu pasien. But... siapa lagi, the one and the only yag di trust bapak yaa hanya mama... saat saya datang menjenguk, bapaknya ga tega liat saya bulak balik..(padahal kalau dirumah aja saya ya yg ga enak, masa orang tua  ada bandung dan di rs... ga ditengok)... setidaknya saya harus memastikan semua kondisi penunggu sehat...

Kemudian lagi... kondisi rumah baik di riung dan buahbatu ..berbocor ria kanopinya, dan hujaaannn kok ga henti henti yaaaa.

Kondisi di tempat kerjapun menegang, mengingat banyak hal yg ga terealisasi, jadinyaaa banyak cerita ini itu yg sometime membuyarkan konsentrasi.

Rasanya begitu bersamaan semua...

Tapi... itu kan jalan yang harus ditempuh yaaa.. so just do ajaa.. dan balance dimanapun.
Akan ada akhir dari semua kannn..

Kucurahkan saja isi di hati melalui tisan..setidaknya tersalurkan... dan yup..saya siap menjalankan peran semua.

Jadi hall begini ga bisa dibuat status kan???... to much, takutnya ngeluh dan cari iba... so..hanya saya saja yg tau...


Rabu, 12 Maret 2014

Masuk rs ke 6 kalinya

Semakin terasa penurunan fisik nenek.
Dimulai dari stroke.. kemudian... stroke lagi ... kemudian  kembali menurun fungsinya dimulai dari paru parunya.

Cukup menyedihkan memang..

Apalagi melihatnya berkali kali disuntik..

Semoga semakin kuat neneknya .. tidak disuntik suntik lagi ....
Panjang umurnya.. berkah usianya..

Sabtu, 25 Januari 2014

One week before Umroh

Membawa anak anak umroh, hal yang paling menyenangkan di tahun ini. Menyenangkan sekaligus menegangkan karena  terwujudnya impian mama dan papa membawa Fifi dan Adit dengan harapan bisa memberikan memori yang sama dengan memori yang mama dapat ketika di Bumi Allah.

Berharap semua sesuai dengan yg direncanakan. Keberangkatan tgl 2 Feb hingga 11 Feb, dengan rute keberangkatan madinah, mekkah dan jeddah..

Total perjalanan 9 hari, direct fly....jadi pasti akan berbeda dengan nuansa keberangkatan dibanding umroh dulu.

Beberapa yang harus dibawa, mengingat harus bisa membuat mereka nyaman, sehat dan happy..

Barang yg wajib dibawa..

A. Buat jaga kesehatan mereka
1. Obat pusing...paramex
2. Obat batuk...paratusin
3. Balsam Viks.. jikalau pegal pegal bisa mengurangi setidaknya
4. Antangin anak....bisa bikin nyenyak tidur mereka.
5. Madu.. stamina mereka

B. Buat nambah selera makan mereka.
1. Bawa ikan asin... hehehe, secara keduanya suka banget asin
2. Susu pediasure.... lumayan buat nambah asupan nutrisi.

C. Pakaian..
1. Pastinya baju Ihram Mas Adit...walaupun mas adit masih ketakutan,  kalau pakai baju ihram itu ga pakai celana dalam alias hanya selembar kain.. 
2. Baju gamis Teteh..sesekali mengenalkan teteh dengan baju akhwat yang sesuai, dan bakalan enjoy karena nanti yang dilihat disana banyak muslimah yang menggunakan baju gamis.
3. Jilbab fifi yg secorak sama dengan mama, jadi nanti sebagai ciri yg sama mama dan teteh disana.
4. Baju tidur yang nyaman... alias mereka minta yang baru.. 

Oke...semua sudah siap untuk dipacking bersama. Melihat mereka berdua antusias untuk kepergian ini, rasanya sudah sangat ingin sekali untuk segera berangkat.
Terutama momen memperlihatkan kabah, menyentuhnya dan jika Allah mengijinkan, ingin sekali mencium hajar aswad itu....

Ya Allah...berikan kami kesehatan, kemudahan menjalankan sunnah ini, dan jadikan perjalanan ini sebagai tonggak untuk anak anak kami menjadi anak anak yang Solehah dan soleh, lebihhhh baik dibanding orang tuanya ...karena saya yakin.. ruhMu begitu terasa dasyatnya  di Masjidil Haram  terutama saat shalat berjamaah seluruh umat muslim dunia, ruku bersama,  sujud bersama  Kami UmatMu di mesjid nan megah dan mulia
.... dan inilah langkah kami mengenalkan ISLAM..sejarah ISLAM kepada anak anak kami.. jadikanlah hati kami sebening embun sehingga semua perjalanan kami penuh dengan keberkahan dan selalu diingat sepanjang massa menuju akhiratMu Kelak.

Semoga perjalanan ini pula sebagai bekal kami berdua  kelak untuk menunaikan ibadah haji di tahun akan datang.

AMINNNN.... LOVE YOU ALLAH DAN SALAM DAN SHALAWAT UNTUK NABI MUHAMMAD DAN KELUARGANYA.

Sabtu, 11 Januari 2014

Ultah Nenek Tuti Ke 62

Alhamdulilah, 62 tahun sudah usia nenek. Melewati hari sejak tahun 2012 lalu, cukup menegangkan, mengingat kondisi nenek yang berkali kali masuk rumah sakit.

Atas ide Wa Yanti, kita merayakan ulang tahun nenek ke 62, sebagai bentuk syukur kita sedalam dalamnya dengan usianya ke 62.

Perayaan sederhana, dengan tiup lilin, dua kue dari mama dan kakek, pemberian kado dari setiap anak dan cucunya.

Happy birthday Nek, we all live you alwyas. Wishing you in health and happy all the time. I hope you'll never give up to focus and complain for diet and taking medicine. Me and my little family, loving you always.

mencoba ciremai express

Menjelang keberangkatan menuju Umroh, diputuskan, kita berempat berangkat ke Cirebon  menemui eyang dan memohon doa selamat.

Kereta api jalur cirebon, melewati cikampek...menyenangkan, mengingat rasa tidak nyaman saat macet yg panjang menuju cirebon bisa dihindari.
Dan keinginan Fifi naik kereta api terpenuhi...

SuasanA kereta cukup nyaman, walaupun masih tetap bete karena cahaya lampu tidak dimatikan saat menjelang malam mengingat penggunaan  lampu sedikitpun pasti mama ga bisa tidur.

Fifi, dengan keinginan makannya yg sedikit di luar kendali, meminta makan nasi goreng, dan habis satu piring, walau pedas...
Adit... seperti biasa ngerocikin kakaknya yang tengah makan enak, icip icip...
Papah dan mama, asik dengan gadgetnya.. catat nihhh, gadget tuh ga pernah lepas dari pandangan... hehehehe.

At least, papah bilang... kita kumpul, nempel badan satu sama lain saja sudah terasa kedekatan luar biasa, kenyamanan menjadi satu keluarga yang bisa kumpul bareng, alhamdulilahh... disyukuri saja.

Cukup menyenangkan menggunakan jasa kereta api sekarang, ruang tunggu didesain bersih dan rapi, makanan ga sulit diperoleh, pelayanan ramah para pegawai KA, menjadikan KA ini kembali sebagai alternatif piluhan dalam bepergian.
Dan kenyamanan pembelian tiket secara online dengan berbagai metode pembayaran, kayaknya makin menguatkan semakin baiknya mutu pelayanan kereta api ini...

Semoga...semakin baik, semakin menjadi trasportasi massal handal yang bisa digunakan oleh masyarakat indonesia secara luas, dan puassss...

Mare... naikkk kereta lagi yukkkkk...