Satu paragraf terkait dengan
sakit yang tersampaikan dalam pembicaraan di whats app...
Nuhun den...
Dan inilah kalimatnya... ( just to remind me..apa makna sakit untuk kita kaum mukmin)....
HIKMAH SAKIT BG SEORANG MUKMIN. Rasulullah pernah mengatakan,“Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur (kepada Allah) sehingga di dalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankannya dengan sabar) bahwa di dalamnya ada kebaikan pula.” (HR Muslim).
Nah …Itulah gambaran seorang mukmin. Setiap aktivitas dalam hidupnya selalu mendatangkan kebaikan. Dalam hadits itu rasulullah menjelaskan dua keadaan yang ada dalam diri manusia yaitu kesenangan dan kesedihan. Dua keadaan itu dapat membedakan mana yang termasuk orang mukmin dan orang yang tidak beriman . Mukmin selalu besyukur ketika mendapatkan kesenangan dan selalu bersabar ketika mendapatkan musibah.
Syukur ketika mendapatkan kebaikan/kesenangan adalah sesuatu mudah untuk dilakukan tetapi sabar ketika mendapatkan musibah adalah sesuatu sangat sulit untuk dilakukan. Hal itulah yang akan membedakan tingkat keimanan seseorang. Semakin besar ujian yang diterima dan dia dapat bersabar maka semakin tinggi pela derajat seseorang.
Salah satu ujian kesabaran bagi seorang muslim adalah sakit. Sakit bagi seorang memiki banyak hikmah, diantaranya:
1. Sakit adalah penggugur dosa-dosa hamba-Nya. Penyakit yang diderita seorang hamba menjadi sebab diampuninya dosa yang telah dilakukan termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh. Rasulullah Saw bersabda, “Setiap getaran pembuluh darah dan mata adalah karena dosa. Sedangkan yang dihilangkan Allah dari perbuatan itu lebih banyak lagi.”
(HR. Tabrani).
2. Orang sakit yang mau bersabar akan mendapatkan pahala dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan dan ditinggikan derajatnya. Rasulullah Muhammad Saw bersabda, “Tiadalah tertusuk duri atau benda yang lebih kecil dari itu pada seorang Muslim, kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu kesalahan.” (HR. Muslim dari Aisyah ra).
3. Sebagai timbal baliknya, ia akan selamat dari siksa neraka. “Aisyah Ummul Mukminin menerangkan sabda Rasulullah Saw bahwasannya sakit karena demam itu akan menghindarkan orang Mukmin dari siksa api neraka.” (HR. Al-Bazzar).
4. Selalu ingat pada Allah. Dalam kondisi sakit akan membuat orang merasa benar-benar lemah, tidak berdaya sehingga ia akan bersungguh-sungguh memohon perlindungan kepada Allah Swt., Dzat yang mungkin telah ia lalaikan selama ini. Kepasrahan ini pula yang menuntunnya untuk bertobat.
5. Selalu mengingat nikmat Allah. Sakit membuat orang tahu manfaat sehat. Tidak jarang orang merasakan nikmat justru ketika sakit. Begitu banyak nikmat Allah yang selama ini lalai untuk ia syukuri. Bagi orang yang banyak bersyukur dalam sakit, ia akan memperoleh nikmat.
6. Pembersihan hati dari penyakit. Pendapat Ibnu Qayyim, “Kalau manusia itu tidak pernah mendapat cobaan dengan sakit dan pedih, maka ia akan menjadi manusia ujub dan takabur. Hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku. Karenanya, musibah dalam bentuk apapun adalah rahmat Allah yang disiramkan kepadanya. Akan membersihkan karatan jiwanya dan menyucikan ibadahnya. Itulah obat dan penawar kehidupan yang diberikan Allah untuk setiap orang beriman. Ketika ia menjadi bersih dan suci karena penyakitnya, maka martabatnya diangkat dan jiwanya dimuliakan. Pahalanya pun berlimpah-limpah apabila penyakit yang menimpa dirinya diterimanya dengan sabar dan ridha.”.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari hadits di atas dan bisa menjadi seorang muslim yang baik. -dari berbagai sumber-
Suatu yang harus kita yakini, bahwa sakit harus menjadi makna untuk kita..makna...suatu proses ujian akan penerimaan kita untuk menerimanya dengan iklhlas dan yakin, bahwa sakit diberikan untuk menambah kecintaan kita pada Ilahi.
Keluarga pasien pun diuji pula...
Mama dan anak anak yang lainnya pun sedang dalam proses pengujian, menghadapi kenyataan bahwa nenek hatus dirawat lagi untuk yang keempat kalinya.
Bukan hal mudah untuk nenek menerima harus dirawat kembali di rumah sakit, begitupun dengan kakek...kehilangan sekali sosok yang selalu menemaninya tiap hari.
Bagi anak-anaknya pun sama..diantara 4 orang anak, kami harus bisa kerjasama, tetap ikhlas dan mau membagi tugas untuk bergiliran menjaga sang ibu.
Ini ujian untuk kami sebagai anak...ujian kecintaan kami pada sang bunda, bukan hanya sedih karena sakit, tapi juga keinginan kita untuk tetap merawat , menjaga hingga akhirnya nenek bisa keluar dari rumah sakit.
Keinginan merawat bukanlah pertanyaan mau dan tak mau, tapi menjadi kewajiban kita sebagai anak, sebagai makhluknya yang senantiasa mencari surgaNya.
Jadi ,mama tulis, sebagai pengingat mama, ... walaupun tugas mama sebagai istri, dan tetap berusaha mencari ridhoNya... tetap, sebagai anak, cinta dan sayang, tanggung jawab harus dijalankan seiring dengan tugas kita yang lain.
Mencari pasangan hidup yang tepat, mau menerima dan menghargai kedua keluarga , menjadi hal penting, dalam harmonisasi antar satu dengan yang lain.
Menerima sakit ini dengan ikhlas, menjalankan peran sebagai anak, harus dan harus!!!!...
semoga ini menjadi ladang amal buat kita...menjadi bukti kasih cinta kita ke sang bunda, jangan pernah menjadi beban. Hadapi semua dengan kepala dingin, dan ikhlas lahhh...
Bismillah Ya Allah... kami berempat mungkin bukanlah makhluk sempurna, tapi selalulah berikan kami kemudahan menjalani tugas kami, dan berikanlah kesembuhannya, kekuatan dalam menghadapi ujian ini. Aminn Ya Allah...Aminnnn....
Sadarkanlah kami, tegurlah kami semua jika ada yang salah....
Surgaku ada di ridhoMu, di bawah kaki ibuku, baktiku pada kedua orang tuaku, dan ridhonya suamiku.
Panjangkanlah umur sang bunda, sehingga saya dan kami semua masih mampu memberikan kebahagian untuknya...
Aminnnnnn...