Family

Family
Iskandar Family

Minggu, 22 Desember 2013

Saat Bagi Raport .. Des 2013

Ada dua anak yang dibagi raport sem ini. Mas adit dan teteh Fifi. Sedikit dibahas disini, sebagai pengingat Mama... pengingat Mama yang every minute selalu galau dengan pilihannya antara home or work. Mas Adit.. Pembagian raport dilaksanakan hari Selasa, tepatnya tgl 17 desember. Dan Mama, ga bisa hadir pastinya.. Mas Adit dengan rengekannya, meminta mama hadir, namun benar benar tidak bisa karena ada pertemuan rutin dengan My Big Boss. Alhasil, (walaupun tidak baik), sebagai ganti ketidakhadiran saya, saya meminta kakak untuk menemani Mas Adit dan memberikan hadiah Chima sesuai impiannya. Setidaknya mengobati rasa sakitnya sedikit. Tapi perasaan mama , sangat tidak nyaman, tidak menghadiri momen penting sperti itu. Teteh Fifi.. Kegagalan sebagai Mama, adalah tidak menghadiri acara pentas seninya teteh. Sebenarnya Mama hadir, dan mendesain waktu, dari pagi sampai siang mama hadir di sekolah dan duduk manis di depan panggung. (karena berpikir bahwa teteh tampil di pagi hari berdasarkan info dari teth). ternyata, penampilan teteh mundur menjadi siang hari. Dan bahayanya, mama tidak bisa mengcancel kegiatan mama, karena mama adalah pemberi latihan dalam pengisian sistem informasi online untuk dosen. Tidak mungkin mengcancel acara yang akan dihadiri oleh 30 orang dosen plus mama pembicaranya. soooo, again and again , mama tidak bisa menonton penampilan Teteh. Perkataan teteh " Mama menelantarkan Fifi"... wawwww, bahasa anak perempuan mama yang sudah berusia 9 tahun, sudah bisa mengucapkan kalimat kekesalan yang sangat pada mama. rasanya, kaya dicabik cabik pastinya. curhat kepada Aa, endingnya ... "beliau suami yang sangat mengerti istrinya, dan tidak pernah sekalipun menyalahkan saya".. Beliau hanya berkata...."Beri saja pengertian dan pemahaman pada Fifi,pentingnya mama berada di kantor". Again .... kegalauan itu selalu muncul. Andai saja, ucapan Papah .."keluar saja dari kerja".... mungkin mama lakukan, tapi sekali lagi spirit mama bekerja tidak lagi mencari selembaran uang atau setumpuk berlian, tapi murni.. ini passion mama sebagai dosen, menikmati peran sebagai dosen adalah jiwa mama. Jadi pastinya Papa tidak akan pernah mengekang mama atau menghancurkan mimpi mama itu. Hanya , sekali lagi memposisikan kebutuhan anak anak menjadi prioritas utama, harus bisa.. Memanage waktu yang jelas dan pastinya, segera mundur dari jabatan itu penting. Yup...Untungnya , mama dan papa kompak dalam komitmen terkait bekerja ini. Sehingga anak anak tak perlu galau dengan perbedaan pendapat ayah ibunya. Alhamdulilah satu suara kami, mengclearkan kondisi dan mampu memberikan pemahaman pada ke dua anak kami. Mendapatkan kesempatan 10 hari bersama dengan anak anak saat umroh februari 2014 nanti, semoga menjadi pengganti kerinduan mereka pada kami dan memperarat hubungan kami sekeluarga di tanah suci Mekkah. Mama, Papa , teteh dan Mas adit... akan bersama dalam waktu 10 hari. Beribadah... mendekatkan diri pada sang khalik... Semoga semua lancar pada harinya. Bismillah....