Family

Family
Iskandar Family

Sabtu, 19 April 2014

Jumat, 28 Maret 2014

Maut datang memisahkan kehidupan dan kematian..sangat terasa, bisa sampai menghilangkan kebahagiaan itu sendiri. 

Nenek, ibunya mama... dipanggil oleh sang pencipta, yg menciptakanNya Allah SWT.
Tepat jam 19.15 , jumat 28 maret 2014, akhirnya kami harus merelakan kepergiannya di usia beliau ke 62 tahun.
Subhanallah...
Melihat badannya terkujur kaku, tertidur sangat lelap...tanpa helaan nafas, tanpa denyutan jantung, langsung saja terucap.."ibuuuuuu, bangun buuu"...
Deg... Ya Allah, apa yang sudah aku berikan pada ibunda, apa yang sudah kulakukan untuk kebahagiannya, mengapa harus ditinggal dengan cara ini, mengapa tidak ada sebersit pun keinginan untuk melihat ibu di detik detik terakhir kematiannya, dan mengapa..mengapa... sampai beliau harus sakit..
Begitu banyak kalimat yang diungkapkan di hati ini..."apakah aku anak shaeh sehingga aku bisa mendoakan ibu dengan baik".....
Ketika tangisan itu bercucuran, seketika.. 

"Sudah, hentikan tangisannya, jangan membuat ibu lebih berat lagi menghadap penciptanya, ridhokan!!!... sekarang tugas kita mendoakan saja ibu disana, ibu sudah bahagia bersama dengan penciptanya"...
Suara itu suara kakak ipar, yang berusaha menyadarkan kami semua, bahwa memang ibu sudah meninggal, meninggal lahiriah, namun ruhnya sudah kembali ke tempatNya..ke sang khalik, sang pencipta. Dan memang, ibu sudah sangat bahagiaa bersamaNya, yang sangat saya yakini bahwa ibu meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, dengan ridho suaminya, ridho anak anaknya, ridho cucunya juga ridho dari kakaknya.
Seketika hati ini begitu tenang, karena keyakinan yg sangat kepada kuasa Allah, Allah mencintai ibunda lebih dari kami mencintainya.
Kami semua mulai bergerak, karena kami harus menyegerakan memulai semua proses yaitu memandikannya, menyolatinya dan segala hal yang diperlukan.
Semua proses dijalani....
Ketika dimandikan.... ibu begitu halus, begitu putih, bersih, dan sangat bercahaya. Badannya hangat, tangannya begitu lemah tidak kaku, persis seperti ibu dalam keadaan tidur. Tidak ada kekakuan dalam tangan dan kakinya, begitu pula dengan kaki yang bengkaknya sudah tidak ada, memandikannya yang terakhir kali.
Dari ujung kepala hingga kaki.. berulang ulang kami membasuhnya.
Alhamdulilahhh, semua berjalan lancar.
Hingga memberikan kain kafan kepada ibu....tahap demi tahap.....
Tangisan itu muncul kembali ketika semua teman dan sahabat berdatangan, rasanya lega mendapatkan pundak mereka untuk sesaat menangis, memegang tangan mereka untuk mendapatkan sedikit kekuatan di malam itu..terima kasih friends...kehadiran itu adalah support dan perhatian yg memberikan energi kuat agar saya bisa menjalani semua proses ini. 

Berat sekali menceritakan semua proses yang diterima Ibu saat pemakama hingga detik ini.. aplagi jika harus merunut semua peristiwa bermula dari ibu sakit hingga akhirnya ibu meninggal.. 

Hanya ini tulisan yang saya buat buat ibu.. dari kami  sebagai Istri, Ibu, Mertua, Nenek dari Kami Yang Berduka…

Istri, Ibu, Mertua, Nenek
Hari demi hari berlalu
ketika untuk yang terakhir kalinya
kami memandang wajahmu, yang tenang dan damai
Menghadap kembali kehadirat Ilahi Rabbi
Terimakasih untuk semua bimbinganmu , kesabaranmu
dan bekal yang kautanamkan dalam hidup kami


Istriku
Suamimu ini telah memiliki pasanganluarbiasa
Kita telah mengarungi bahtera rumah tangga selama 39 Tahun.
Engkau adalah tubuhku
Engkau adalah Belahan Hatiku
Engkau adalah Belahan Jiwaku
Aku mencintaimu ..
Namun Allah lebih Mencintaimu
Saya ridho, saya ikhlas
Berbahagialah disana istriku..
Dan kita akan berkumpul kembali
Didalam kerajaan ALLAH Rabbul JALAL


Ibu
Teteh, Ato, Neng dan Ade…mencintaimu dengan sepenuh hati
Kesederhanaanmu memberikan begitu banyak pelajaran untuk kami agar kami menjadi anak anak yang bisa menghargai umatNya
Senyumanmu bisa membuat begitu banyak teman, suami, dan anak anakmu ikut bahagia
Nasehatmu dalam mengarungi kehidupan adalah kekuatan untuk kami
Kecerianmu mengundang tawa dan keceriaan di dalam lubuk hati kami
Kasih sayangmu dengan untaian doa untuk kami adalah pengingat setiap langkah kami
Kami ridho engkau dipanggil oleh sang pencipta karena Allah lebih mencintaimu
Kami sungguh bangga punya Ibu seperti dirimu
Kami bersyukur menjadi anak-anakmu
dan kami akan selalu mengenangmud an
mendoakanmu sepanjang hidup kami
Sampai suatu saat kita akan berkumpul kembali
Didalam kerajaan ALLAH Rabbul JALAL


Ibu Mertua ....
Dikdik, Yusi, Dedi dan Evi…
Sangat bersyukur memiliki mertua sebaik dirimu
Yang selalu percaya kepada kami, bahwa kami adalah pasangan dunia akhirat anak anakmu
Kami akan akan selalu mendoakan ibu dalam sujud kami
Terima Kasih Ibu ..


Nenek
Syifa, Reva, Fifi, Icha, Adit, Keysha dan Reza..
Mencintaimu sangat
Selalu bahagia melihat nenek tersenyum..
Menyiapkan kami masakan yang enak
Memenuhi senyum kami 
Mengasuh kami 
Bermain bersama kami
Engkau telah menjadi nenek terbaik untuk Kami
Terima Kasih Nek…

Ya Allah, ya Rabbi,
Bila Ibu Kami kembali menghadap engkau 

dengan semua kebaikan dan ibadahnya di dunia 
mohon kiranya Engkau terima sebagai amalannya
dan Bila Ibu kami kembali menghadap Engkau
dengan membawa kekurangannya,
mohon kiranya Engkau anugerahi ampunan.
Amien Yarobbalalamin.


Kami yang mencintaimu
dan Kami percaya Allah lebih mencintaimu .