Family

Family
Iskandar Family

Kamis, 03 Juli 2014

Ketika Bapak meminta menikah lagi...

Dikasih judul  "Ketika Bapak meminta menikah Lagi"...
Artinya Bapak... adalah bapak kandung saya
Artinya, ini masih tahap meminta
Artinya lagi.. dituliskan demikian, karena proses terus bergulir/berlangsung.

Jadi pada intinya saya ingin mengungkapkan kegalauan isi hati ini, menjadi "catatan hati seorang anak"

Bapak... WHY???
Belum genap 40 hari ibu meninggal, bapak sudah meminta kami anak anaknya menyetujui keinginan bapak untuk menikah kembali. Saya, sebagai seorang wanita terusik dengan permintaan ini. Yang muncul adalah rasa amarah dan sedih yang luar biasa, sedihnya sepertinya" kasian ibu dan apakah ini akan terjadi pula pada diriku" ..
Oke Kita hapus  kalimat "apakah ini akan terjadi pula pada diriku"... saya fokuskan saja pada kalimat "KASIAN IBU" .
Amarah itu muncul , karena rasa sayang sama ibu, dan pertanyaan yang tak mampu saya jawab dengan logika mengapa cinta yang dijalin lebih dari 35 tahun bisa pupus dengan kematian.
Cinta itu hadir hanya ketika tubuh itu ada, dan saya masih belum bisa menerimanya... SAAT ITU!!!....

Berbagai cara Bapak meyakinkan saya bahwa beliau ingin bahagia, beliau ingin menikmati sisa hidupnya.
"SISA HIDUPNYA??? ".

Jika secara naluri keinginan saya sebagai anaknya , bapak menikmati sisa hidupnya dengan cara berserah diri dan mendekatkan dirinya pada sang pencipta secara usianya sudah memasuki 69 tahun.
Tapi, arti dari "MENIKMATI SISA HIDUPNYA" versi bapak adalah memiliki teman yang bisa diajak bicara, yang merawatnya, yang bisa diajak bermain bersama dan mungkin plusnya memenuhi kebutuhan biologisnya.

Mendengar makna MENIKMATI SISA HIDUPNYA versi bapak, masih terasa sakit hati ini membayangkannya, dan membuat saya berpikir panjangggggggg.. " APAKAH SEMUA LELAKI SAMA???"

OKE, itulah yang saya tangkap ketika permintaan itu keluar dari mulut Bapak.
Kemudian hari berlanjut... munculah masalah siapa yang akan selalu menemani bapak setiap hari di rumah, ternyata anak anaknya pusing mengatur giliran jadwal menemani bapak. dan muncul juga masalah masalah seperti ini:
1. Pola makan bapak tidak terkendali, semua serba dimakan yang akhirnya membuat tensinya naik... ini terjadi karena kami tidak bisa merawat bapak setiap hari ...#alasan kesibukan kami sebagai anak anaknya yang selalu menjadi keengganan kami mengurusnya.
2. Bapak jarang ada di rumah, karena mencari teman untuk berbicara, bercerita... dan beliau melakukannya dengan orang orang yang memiliki ikatan pekerjaan dengan bapak seperti penjaga rumah di vila ciwidey, atau pegawai bank yang menjaga hormat kepada bapak sebagai prioritas.
3. Bapak sering termenung ketika di rumah dengan memunculkan wajahnya yang sedih, dan tak sekali kami melihat bapak menangis teringat akan istrinya yang telah tiada dan kesepiannya.
4. Bapak menjadi lebih sensitif dibanding biasanya.
dan masih banyak peristiwa lain, yang akhirnya bisa saya simpulkan bapak merasakah "KESEPIAN"

Melihat itu, terenyuh lah hati ini. Apalagi sejak saya memahami perasaan Papah yang merasa kesepian berada di kota lain dan terpisah dengan keluarganya. Dari sejak 2 bulan ibu meninggal, mulailah saya membuka hati saya, mengurangi prasangka negatif terhadap keinginan bapak dan lain lain. Saya mulai mendengarkan keinginan bapak, mulai memahami rasanya, dan pada akhirnya saya menyatakan " IYA PAK, saya setuju jika Bapak ingin menikah kembali"

Tak lama, dan dengan bantuan Allah, bapak begitu dimudahkan ditemukan dengan berbagai pilihan wanita. Dari yang berusia 22 tahun, hingga yang 55 Tahun. Dan akhirnya bapak memutuskan sendiri pilihannya.. (artinya bapak sudah jatuh cinta lagi pada wanita ini tanpa meminta persetujuan anak anaknya).
Bapak merasa pilihannya pada wanita ini sudah dirasa tepat, karena memenuhi semua kriteria seperti pandai berbicara, pengetahuan yang luas, lahir dari keluarga terpandang, dan seorang janda yang tidak memiliki harta .
Berbagai cerita baik bapak ceritakan kepada kami anak anaknya. Dan kami sebagai anaknya sebagai pendengar walaupun masih kaget, mau tidak mau harus mendukung apapun yang akan dilakukan oleh bapak. Mendukung dan Mendoakan ... yang terbaik untuk bapak kami.

di akhir cerita... wanita ini menjadi ibu sambung kami , dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dilihat bapak, semoga menjadi keluarga baru yang sakinah mawadaah warahmah. Pernikahan akan terjadi setelah lebaran ini.... saat itu akan Tiba.

Bapak... selamat berbahagia, semoga yang bapak pilih adalah benar benar mampu memenuhi semua keinginan dan harapan bapak, dan pesan kami "jangan lupakan ibu kami tercinta, jangan hapus semua kenangan menjalani pernikahan selama 39 tahun bersama ibu kami, saya akan selalu  mendoakan bapak"