Family

Family
Iskandar Family

Kamis, 10 Februari 2011

kesetiaan si Bibi...

Bibi...
Seorang  yang membantuku di rumah, seorang yang menjaga kedua anakku ketika kami berdua bekerja..
seakan begitu besar jasanya dalam keseharian di keluarga kita.
 Si Bibi... namanya bi Yeni..
Sudah 6 tahun bekerja di rumah kita. Tak terasa memang, dan kamipun tenang karena kita tidak pernah ganti ganti pembantu selama pernikahan kami.

Kita ga tau kenapa kita bisa membuat bibi betah di rumah, dan begitu menyayangi keluarga kita semua. dari hal yang paling kecil sampai yang besar bibi tau semua permasalahan di rumah ini. apa yang mama suka, apa yang mama tidak suka, begitu juga berlaku untuk papah dan kalian berdua. keterikatan kita dengan bibi sudah seperti bukan orang lain... seperti saudara.

Beberapa kali pernah beradu pendapat sampai kami  berdua harus mengeluarkan air mata..
kalau tidak salah 3 kali kejadiannya...
setiap pertengkaran biasanya selalu terjadi antara mama dan bibi.
ketika yang ketiga kali terjadi... ya sudah dech... rasa ikatan itu makin kuat. kita ga akan nyaman di rumah kalau bibi ga ada, begitu juga dengan bibi setiap pulang kampung yang diinget adalah kita sekeluarga...

DAN Inilah puncaknya kesetiaan bibi pada keluarga kita...

Beberapa hari yang lalu, bibi pulang ke kampung untunk menghadiri pernikahan keponakannya dan sunatan cucunya. Apa yang terjadi???

Ternyata setelha acara pernikahan dan selamatan sunatan itu, si bibi mendapatakan berita yang sangat menyedihkan yaitu meninggalnya kakak kandungnya beserta cucu kakaknya dalam waktu yang bersamaan.
harusnya dan secara logika si bibi itu lama ada di kampung, untuk menyelesaikan semua yang berkaitan dengan pemakaman . Dan salah satu wasiat kakaknya sebelum meninggal adalah bibi tidak boleh ke bandung lagi....

Tapi ternyata bibi tidak memenuhi wasiat itu, menurut akal dan logikanya, kakaknya sudah meninggal dan itu adalah jalan yang akan dilalui oleh semua orang, jadi setiap orang harus terus maju jangan menyerah, alias tabah...

Itulah kesetiaan bibi untuk keluarga kita...
Bibi tetap melangkah pergi ke bandung, ke rumah kita... sehari setelah kakaknya meninggal. Pergi masih dalam keadaan sedih, pergi dengan berat hati memikirkan wasiat kakaknya, pergi dengan begitu banyak pertentangan di rumahnya dan keluarganya...

Menurut Bibi,, bibi ga bisa tidur di kampungnya sendiri sebelum melihat wajah kalian berdua plus wajah mama...

O MG... itulah bibi yang setia...
Kesetiaannya akan janji untuk pulang kembali kerumah kita.. kembali untuk menjaga kalian berdua, janji untuk menemani mama....janji untuk selalu bersama sampai memang bibi tidak lagi mampu bekerja lagi...

Di pandangan keluarganya bibi, keluarga kita sudah mengambil bibi dari mereka... tapi ternyata memang... walaupun kami bukan keluarga yang ada kaitan darah.. tetap... keterikatan kami selama 6 tahun ini telah menjadikannya yang orang lain menjadi saudara sendiri...

Ya Allah terima kasih untuk kesempatan kami dipertemukan dengan dirinya, terimakasih untuk semua pertengakaran yang terjadi antara kami berdua... mungkin inilah yang mengukuhkan  rasa kekeluargaan ini.

Bi.. terima kasih untuk kesetiannya...
Semoga bibi tetap betah di rumah kita, tetap sehat dan kita pun akan selalu menganggap bibi menjadi bagian dalam keluarga kami yang tak tergantikan oleh siapapun sampai anak anak dan mam  siap untuk kehilangan bibi.....