Ya... judul dalam cerita ini adalah kemajuan Teh fifi....
Karena teh fifi sudah 3 kali dilakukan terapi baca dan terapi latihan konsentrasi juga terapi keseimbangan antara left dan right brain...
So.. this is the story...
jadi setelah test kematangan teteh yang hasilnya bikin mama suprise banget, ternyata semakin mama membaca blog, jurnal... anak anak dengan nilai test seperti teteh akan memiliki beberapa kekurangan dalam mengolah ilmu dengan tepat. dalam artian, akan mengalami kesulitan karena pola pikir yang teteh punya akan berbeda dengan standar yang ada..
Contoh kasus...
Hasil pemeriksaan teteh, teteh kesulitan membedakan kanan dan kiri... sehingga mengalami kesulitan membedakan huruf b, d, g, m dan w... Jikalau ini dibiarkan teteh akan mengalami sindrom diisleksia....konsentrasi yang kurang, karena sikap teteh yang terlalu cepat bosan dan selalu ingin mencoba yang lain tanpa menyelesaikan yang pertama kali dilakukan.
Pertanyaannya , mengapa ini bisa terjadi buat teteh??
Pada dasarnya teteh harus diasuh oleh orang yang tepat dalam mengajarkan hal hal dasar. Karena standar pemikiran teteh berbeda dengan orang lain.
Kemudian... teteh haruslah di ajarkan dalam keadaan bahagia tidak dalam keadaan di bawah tekanan, dalam artian teteh harus selalu penuh dengan pujian, tidak boleh dikritisisasi terlalu sering untuk hal hal yang sepele.
Kemudian memberikan penjelasan kepada teteh, haruslah sekomplit komplitnya untuk menghindari kesalahan pemahaman, dengan cara memberikan banyak contoh konkrit.
So... apa yang udah mama lakukan untuk teteh?
selama ini teteh dituntut menjadi anak yang tidak boleh melakukan kesalahan... setiap teteh salah , pasti ujung ujungnya ya kemarahan mama ataupun papa. Ketidakmampuan teteh untuk membaca pun karena salah memberikan pengajaran, begitu juga dengan berhitung. Plus satu lagi teteh belajar dalam keadaan tertekan, alias mama lebih sering mengeluarkan emosi mama jikalau teteh salah, padahal hal ini seharusnya sangat sangat dilarang untuk teteh..
Yup... mama sudah salah banget sama teteh...
akhirnya kita berdua bisa terbuka satu sama lain teh... beberapa hali belakang ini setelah test itu, kita lebih sering sharing... mama merangsang teteh untuk lebih terbuka tentang perasaannya kepada mama dan papa, dan walaupun agak sulit membuka teteh, karena mungkin masih ada rasa takut... akhirnya terbuka juga beberapa hal yang ingin teteh dapatkan dari mama. salah satunya yang teringat oleh mama adalah....
" aku ingin mama tidak belajar saja, tidak duduk di depan laptop saja, tidak bekerja, mengantar dan menjemput fifi, tidak memarahi fifi, tidak lagi melotot kalau mama marah, dllll..... " pada dasarnya teteh ingin mama selalu ada untuk teteh...
sepertinya berat ya keinginan teteh.... akhirnya mama coba mencari titik temu dalam permasalahan teteh...
1. teteh harus sayang mas adit... jadi jangan lagi adiknya dijahilin... mama pasti ga akan marah lagi..
2. Teteh harus maubelajar sama mama, dengan benar... dan mama tidak akan memegang laptop lagi kalau teteh belum tidur..
3. Mama akan selalu mengantar teteh sekolah... dengan syarat teteh sudah tidak lagi disuruh suruh untuk mandi, artinya.. mama ingin teteh juga paham akan semua kewajibannya
4. Mama tidak melotot lagi... kalau teteh tidak lagi berteriak teriak di rumah dan mau kalau disuruh untuk makan
5. dlll....
Sepertinya kita sudah buat kesepakatan teh... dengan janji kelingking. dimana kalau salah satu tidak menepati janjinya, maka beberapa hal yang tadi disebutkan bisa juga gagal....
Sejak itu... mama ikuti kemauan teteh... dan walhasil.........
setelah 3 kali konseling dengan psikolog... teteh sudah lebih baik dari hari pertama... terutama persepsi arah dan huruf huruf tadi sudah tidak lagi tertukar. Psikolog itu bilang... " fifi cepat sekali perubahannya bu, dan sekarang sudah konsentrasi penuh untuk menyelesaikan tugasnya..."
Mama bersyukur...
Setiap kita datang ke sana, mama harus menunggu kurang lebih 1 - 2 jam.... dan teteh ada dalam ruangan sendirian atau bersama dengan teman yang lain...
disaat mama menunggu, mama juga bertemu dengan orang tua lain yang memiliki anak yang secara kasat mata mereka memiliki masalah yang lebih besar lagi daripada teteh. Ada satu anak yang sangat hiper aktif sama sekali tidak bisa berkonsntrasi, tidak melihat sekitar, dan terlalu agresif... juga tidak mau berinteraksi...
Ada satu anak yang memiliki kosa kata yang itu itu aja... ternyata dari dampak TV yang sering ditontonnya...
Ada satu anak yang tidak mau berbagi, dan ga mau berteman dengan yang lain.... dllll...... ya itu lah.... mama bersyukur kalau teteh tidak seperti anak anak yang mama liat diklinik...
Pada dasarnya teteh memang membutuhkan mama .... Mama janji teh akan berusaha membagi waktu yang lebih baik sehingga wktu untuk kalian akan kita pakai supaya kita semua bisa bahagia.....
dan mama akan selalu suport teteh juga mas untuk bisa menuju puncak.... siiiippppp....
karena memang, mama sangat mencintai kalian berdua....
mama ingin berharap bisa terus mendampingi kalian, supaya kalian berdua bisa dan jauh lebih baik dari mama dan papa...