Family

Family
Iskandar Family

Rabu, 01 Agustus 2012

5th days in this City (CH) Part 2

Yang pertama kali teringat...
alhamdulilahirabbil alamin, ....
segala sesuatu dimudahkan , terutama untuk komunikasi dan hal hal yang mama perlukan yang bisa membuat mama memang menjadi betah di tempa ini, juga menikmati semua tahap melewati pinggiran kota ini.

Beberapa peristiwa yang membuat mama merasa dimudahkan .. ...

- Masuk ke bandara LCCT, para petugas imigrasi nanya.. " are you alone?"
semuanya bertanya dengan pertanyaan yang sama  baik di KL maupun chennai.
Wajah para imigrasi itu  seperti " Nekad nih cewe" ... atau kasian kali ya...

Jadi mama ga terlalu banyak diperiksa .. LOLOS aja, padahal di koper bawa ekstrak tanaman , yang menurut hukum di India, itu harus dilaporkan dan dibuat surat material transfer agreement yang di TTD oleh dep kehutanan Indonesia.
Finally ketegangan pertama lolos..

Di Chennai, sedikit tegang... melihat-lihat wajah drivers yang mau jemput mama (khawatir tidak jadi dijemput)... duuh , mana ya... akhirnya liat nama Yani di sebuah kertas... That's him, tha's the guy!!
So, masuklah mama kedalam  mobil.. (jujur... bau mobilnya mengingatkan mama dengan bau yang sama dengan hotel di Arab... bau bau yang sama)

Perjalanan cukup lama ditambah kemacetan luar biasa, bisa dibayangkan kondisi persis seperti daerah Dayeuhkolot... so crowdit.. alias ga bisa diatur. Yang membuat tertarik, semua orang berpikir ini jalanku, jadi sepertinya setiap orang mengendarai kendaraan sesuai dengan keinginannya, seperti suara klakson yang setiap kendaran saling berebutan untuk menyalakan klakson sekeras kerasnya.

Yang menjadi ciri khas... "sapi dimana mana" hehehe.. kagum liat sapi begitu disembah.
Liat lagi :
1. pengendara motor ga pakai helm
2. Bus, ga ada kacanya.. hehehe..
3. Plus yang namanya rumah kumuh, di pinggiran kota mendekati jalan utama ada(ga bnyak),.. cuman mereka enjoy nyuci di pinggir jalan pakai ember.

Ketika sampai di lab ini , masuk ruangan besar... banyak kamar, dan yaaa... sendiriannnn!!!
No bodies here, dan yang terpikir pertama kali adalah... HOW I MAKE A PHONE TO INDONESIA?


terpikir, jaringan internet tidak ada, BB mati, dan semua simcard tidak ada satupun yang aktif.

and then, I asked the man that brought my suitcase... " Do you know where  I have to  buy SIM Card, i want make a phone to my family in Indonesia? "




Cilaka....


Nih orang kagak bisa bahasa inggris, dia jawab pake bahasa Tamil, walaupun mama menggunakan bahasa tubuh (joget ga jelas... heheheh), dia akhirnya give up dan... tak lama kemudian, datang seorang perempuan ke kamar.

Name is Subha.... she said that she will help me to find 2 thinks, SIMCARD, and food.

Tks God, another miracle happen to me...

Another miracle again... she bought me a dinner!!! what a lovely suprised...

and, for SIM card, finally she used her ID card, with her picture , (actualky in here, we can"t buy sim card easily like in Bandung, or Indonesia). so thanks god, finally i can contact my lovely husband and said that i'm here, safe and satisfied with the guest house.


To other family, I only send them message.. goodd.. all of them, has already know that I am in ok.

Tks Miss Subha, you are my angel, with this sim card, finally  I can ativated my phone again, and activated my BB internet service , one day after. Sooo I can contact with all friend in Indonesia, with internet service... this is the reason, I am satisfied with BB, it make us easier to make a communication with BBM.

Am I satisfied right now??
Actually, Fifi can reply my BBM, but ADIT??? Nooo... he can't answer my BBM, so I need to contact with him, with other facilities. Internet.. that's the way... with video call, I can contact Adit easily, but where I can get it?? after 4th days ini this city my mentor finally help me to find modem and once again, because we will use data for internet conection with SIM card, so my mentor (Mr. Prabu)  give his ID card identify as Indian people.

And now... I have this modem,... I can contact ADIT, FIFI,Papah, and other...
Happy now??
Not yet!!!!...


Continued